Aceh Utara (SJN), 4 Mei 2025- Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Universitas Malikussaleh mengadakan diskusi santai bertema “Kampus sebagai Ruang Demokrasi: Di Mana Letak Ruang Ekspresi?” pada Minggu sore (4/5). Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa dari berbagai jurusan dan kader PMII Universitas Malikussaleh.
Diskusi ini digagas sebagai respons terhadap dinamika kampus yang dinilai mulai kehilangan fungsinya sebagai ruang ekspresi dan ruang tumbuhnya nalar kritis mahasiswa.
Dalam suasana santai namun sarat makna, para peserta menyuarakan beragam pandangan seputar kebebasan berpendapat, pembungkaman aspirasi, serta tantangan demokrasi di lingkungan akademik.
Ketua PMII Komisariat Universitas Malikussaleh, Andika Pranata Ginting, menyampaikan bahwa diskusi ini merupakan upaya untuk merefleksikan kembali peran kampus dalam menjamin ruang ekspresi mahasiswa.
“Kampus tidak hanya tempat belajar teori, tetapi juga ruang untuk menyuarakan kebenaran. Ketika ekspresi dibatasi, maka ruh kampus sebagai pusat demokrasi juga terancam,” ujarnya dalam pembukaan diskusi.
Kegiatan ini mampu menyoroti pentingnya membangun budaya dialog terbuka serta memperkuat peran mahasiswa sebagai agen perubahan sosial.
Diskusi ditutup dengan seruan agar sivitas akademika terus menjaga kampus sebagai ruang yang bebas, inklusif, dan demokratis. PMII juga menyatakan akan terus mendorong ruang-ruang dialogis sebagai bagian dari gerakan intelektual yang berkelanjutan.