DAERAH

Dekan FIKOM Universitas Esa Unggul Beri Kuliah Umum di Pascasarjana IAIN Lhokseumawe

200
×

Dekan FIKOM Universitas Esa Unggul Beri Kuliah Umum di Pascasarjana IAIN Lhokseumawe

Sebarkan artikel ini

Suarajurnalisnews.com|| Lhokseumawe – Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Esa Unggul, Prof. Erman Anom mendapat kehormatan dari Pascasarjana IAIN Lhokseumawe untuk memberikan kuliah umum kepada mahasiswa di sana. Kegiatan tersebut yang dipusatkan di gedung Pascasarjana IAIN Lhokseumawe dihadiri oleh mahasiswa IAIN Lhokseumawe.

Adapun judul materi yang disampaikan Prof. Erman Anom adalah “Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif dalam Ilmu komunikasi” Prof. Erman Anom dalam pemaparan nya mengatakan bahwa kuliah umum adalah suatu kegiatan pembelajaran di man seseorang menambah pengetahuan akademis baik mahasiswa, dosen serta masyarakat umum.

Mahasiswa berpendapat kuliah umum bersifat positif karena hal tersebut terkadang tidak didapat pada perkuliahan reguler yang biasanya dihadiri mahasiswa. Kuliah umum memang diperlukan untuk memberi ruang ekspansi atau pengembangan akademis.

Profesor berdarah Aceh juga menyampaikan bahwa metode ilmiah sering digunakan dan dilaksanakan oleh sekelompok peneliti dalam bidang ilmu sosial, termasuk juga ilmu komunikasi. Sejumlah alasan juga dikemukakan yang intinya bahwa penelitian kualitatif memperkaya hasil penelitian kuantitaif. Penelitian kualitatif dilaksanakan untuk membangun pengetahuan melalui pemahaman dan penemuan. Pendekatan penelitian kualitatif adalah suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metode yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia.

Prof. Erman Anom juga menyampaikan “masih banyak stigma bahwa penelitian itu angker, menyeramkan, menakutkan, dan milik orang-orang yang bergelar akademis. Padahal, hal itu adalah anggapan yang salah,” ungkapnya.

Prof. Erman Anom juga menjelaskan beberapa hal seperti pengenalan format penelitian, desain penelitian kuantitatif, contoh penelitian kuantitatif deskriptif, dan contoh penelitian kuantitatif korelasional.

Sedangkan penelitian dalam ilmu komunikasi harus didasari oleh asumsi bahwa persepsi manusia itu sebenarnya berbeda, tidak pernah mempunyai persepsi yang sama bahkan dua orang yang lahir dalam keluarga yang sama. Kompleksitas penelitian kualitatif yang dikatakan oleh Prof. Erman Anom, yaitu: 1) Kualitatif tanpa angka-angka 2) sering disamakan dengan penelitian induktif padahal bisa juga deduktif dan kritis, 3) terdapat puluhan jenis penelitian kualitatif sebagian bergantung pada teorinya, 4) satu-satunya Standar adalah tak ada standar.
Tiga jenis analisis data secara induktif, yaitu: 1) Analisis Deskriptif/Naratif/Kronologis, 2) Analisis tematik, 3) Analisis Proses, 4) Analisis “Hubungan”. Sedangkan metode penelitian kualitas yang lebih fleksibel seperti studi kasus (sejauh merugikan suatu kasus sedalam mungkin, dilengkapi dengan data kuantitatif sekalipun, biasanya data statistik) dan penelitian kritis (sejauh mendengar “kemapanan” sejelas-jelasnya, dilengkapi dengan statistik inferensial sekalipun).

Penelitian kualitatif yang bertolak dari paradigma fenomenologis yang objektivitasnya dibangun atas rumusan tentang situasi tertentu sebagaimana yang dihayati oleh individu atau kelompok sosial tertentu dan relevan dengan tujuan penelitian itu. Kuliah metode penelitian kualitatif juga akan menjelaskan mengenai upaya penelitian kuantitatif yang mencoba mengurangi ‘kesalahan’ pengamatannya melalui desain eksperimental atau korelatif untuk sampai pada kesimpulan yang objektif, lain halnya dengan penelitian kualitatif yang mencoba menerobos gejalanya dengan menginterpretasikan masalahnya atau menyimpulkan kombinasi dari berbagai arti permasalahan sebagaimana disesuaikan oleh situasinya.(T2)