suarajurnalisnews.com – Aceh Timur
Warga Kecamatan Birem Bayeun Kabupaten Aceh Timur Selamat Ag. mempertanyakan proyek pengaspalan jalan Alue Gadeng – Alue Punti yang tak kunjung dikerjakan, padahal pembangunan dengan anggaran Rp 1,288000,000 itu hanya tersisa waktu 43 hari.
Berdasarkan amatan media ini pada plank proyek, pembangunan jalan tersebut dikerjakan oleh CV Batara Indonesia dan pengawas CV Penus Graphindo Consultant. Pembangunan dari Dana Otonomi Kab/Kota (DOKA) 2022, dimulai 28 Juli 2022 dan berakhir 29 Desember 2022.
Namun hingga Jum’at (18/11), pembangunan jalan yang dimaksud belum tersentuh sama sekali dan bahkan material pun belum tampak di lokasi.
Tuha Peut Gampong Bukit Seulemak, Selamat AG (40) mengatakan, dari judul yang ada pada plank proyek bahwa jalan yang akan dibangun melewati lima gampong di Kecamatan Birem Bayeun dan kecamatan rantau selamat yaitu Gampong Alue Gadeng, Gampong Alue Sentang, Gampong Bukit Seulemak ,Alue Punti dan gampong alue kaul
“Plank proyek dapat kita lihat terletak di Gampong Alue Sentang atau Wonosari , tepatnya di Bukit Lalang dekat SMAN 2 Birem Bayeun, dimana di tempat itu berada lintasan jalan dengan medan yang cukup parah, apalagi saat ini musim penghujan sehingg jalan tanpak sulit untuk dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat,” katanya, saat di hubungi suarajurnalis melalui whaatsaf pada hari jum’at(18/11/22)
Selamat AG mengaku tak mengetahui secara pasti panjang dan lebarnya jalan yang akan diaspal. Namun pihaknya mempertanyakan kapan pekerjaan itu dilaksanakan dan selesainya dan kami selaku masyarakat sangat berharap agar pembangunan jalan tersebut segera dilaksankan pekerjaanya secara tuntas dan berkualitas serta tidak asal jadi.
Pasalnya masyarakat di beberapa desa dalam wilayah tersebut sangat sulit melintasi dan membawa hasil pertanian dan perkebunan ke kota kecamatan terutama sekali bagi anak-anak sekolah baik SD,SMP maupun SMA sering mengalami penghentian di bidang belajar mengajar pasalnya guru dan siswa tidak bisa melewati jalan yang begitu hancur seperti kubangan kerbau
dan kami selaku masyarakat di beberapa desa sangat membutuhkan pembangunan dan pengaspalan jalan tersebut dikarenakan masyarakat sangat berkesulitan untuk membawa kebutuhan keluarga,apa lagi di saat seperti saat ini harga bahan pokok sangatlah tinggi dan mahal sementara hasil bumi yang kami jual sangat lah murah disebabkan paktor jalan yang sulit untuk di tempuh bahkan sebahgian hasil pertanian dan perkebunan masyarakat sampai membusuk di tengah jalan dikarenakan para pembeli tidak mau mengambil dan membeli hasil pertanian dan perkebunan masyarakat.
Menurut informasi yang kami dapat jalan yang akan diaspal tersebut hanya sekitar 500 meter saja,sementara dari gampong Alue Gadeng sampai Alue Punti itu lebih kurang mencapai 18 km,” ucap selamat
Selamat menambahkan kami selaku Masyarakat kecil sangat berharap kepada pihak pemerintah dan rekanan yang terkait agar jalan tersebut segera diaspal, pasalnya sejak dari jaman penjajahan belanda sampai saat ini, kami belum pernah merasakan kemerdekaan terutama sekali di bidang sarana prasarana pembangunan jalan yg berkoalitas dan selama ini kami selalu merasakan jalan yg berlumpur licin dan berkumuh
Sementara itu salah satu guru SMA Negeri 2 Birem Bayeun, Jasri Irawan menyampaikan bahwa satu-satunya akses jalan yang digunakan masyarakat dibeberapa desa dalam wilayah tersebut sangat parah.
“beberapa hari yg lalu sudah ada tanda pembuatan Talud namun kini talut tersebut sudah tertimbun longsor sehingga memperburuk kondisi jalan. Akses ke sekolah bagi guru dan para siswa, sehingga kegiatan belajar mengajar tidak dapat dilaksanakan secara maksimal atau tepat waktu,” ujarnya.
Ia berharap kepada pihak pemerintah agar dapat memberikan solusi untuk memperbaiki jalan yang merupakan satu-satunya akses masyarakat setempat.
Hingga berita ini diturunkan, Kepala Dinas PUPR Aceh Timur, Muslim saat dikonfirmasi oleh Awak media belum memberikan respon apapun. ( Tim )