Suarajurnalisnew.com||Medan- DPP FROMPER (Dewan Pimpinan Pusat Front Mahasiswa Pejuang Reformasi) menyayangkan dalam beberapa minggu ini, banyak nya terjadi Kasus Gagal Ginjal Akut Kepada Anak Anak. Persoalan ini harus cepat ditindak lanjuti dan disikapi. Karena kami sebagai anak bangsa miris melihat ini terjadi, program kerja pemerintah untuk kesehatan seolah olah tidak maksimal, kami minta kepada KEMENKES untuk segera sigab dan cepat untuk mengambil keputusan, berikan penjelasan yang rill kepada seluruh masyarakat agar tidak terjadi gagal paham.
Kami juga melihat beberapa waktu yang lalu pada saat Jubir Kemenkes Syahril memberikan keterangan pers, Rabu (19/10/2022) secara virtual. (Sumber: Tangkapan Layar), Sejak akhir Agustus 2022, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) telah menerima laporan peningkatan kasus Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal/Acute Kidney Injury (AKI) yang tajam pada anak, utamanya di bawah usia 5 tahun.
Seiring dengan peningkatan tersebut, Kemenkes meminta para orang tua untuk tidak panik, tetap tenang, namun selalu waspada terutama ketika anaknya mengalami gejala yang mengarah kepada gagal ginjal akut, seperti ada diare, mual, muntah, demam selama 3-5 hari, batuk, pilek, sering mengantuk, serta jumlah air seni/air kecil semakin sedikit bahkan tidak bisa buang air kecil sama sekali.
“Ini sangat penting kepada seluruh masyarakat khususnya yang mempunyai anak di bawah umur 18 tahun, utamanya adalah anak balita, kalau terjadi penurunan frekuensi buang air kecil dan juga penurunan air kencingnya, bahkan sama sekali tidak keluar air kencingnya atau yang disebut anuria itu maka segera dilakukan pemeriksaan atau dibawa ke fasilitas pelayanan kesehatan,” ujar Juru Bicara Kemenkes Syahril, dalam keterangan persnya, Rabu (19/10/2022) secara virtual.
Kami Pengurus DPP FROMPER meminta kepada “Kementerian Kesehatan juga harus benar benar menyampaikan informasi dari kemenkes kepada seluruh apotek untuk sementara tidak menjual obat bebas dan/atau bebas terbatas dalam bentuk cair/sirup kepada masyarakat sampai hasil penelusuran dan penelitian yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan dan BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) selesai diumumkan,” ujar ketua DPP Fromper – Zulhamdani Napitupulu.
Sebelumnya, kami juga ketahui bahwa Kemenkes telah menerbitkan Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Nomor HK.02.02/I/3305/2022 tentang Tata Laksana dan Manajemen Klinis Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (Atypical Progressive Acute Kidney Injury) pada Anak di Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Kemenkes juga telah mengeluarkan Surat Edaran SE) Nomor SR.01.05/III/3461/2022 tentang Kewajiban Penyelidikan Epidemiologi dan Pelaporan Kasus Gangguan Ginjal Akut Atipikal (Atypical Progressive Acute Kidney Injury) pada Anak yang ditujukan kepada seluruh dinas kesehatan, fasyankes, dan organisasi profesi.
Hingga 18 Oktober 2022, jumlah kasus gagal ginjal akut yang dilaporkan sebanyak 206 dari 20 provinsi. Angka kematian sebanyak 99 anak dengan angka kematian pasien yang dirawat di mencapai 65 persen ujar Ketua DPP Fromper -Zulhamdani Napitupulu.
Zulhamdani Napitupulu juga menyampaikan, agar Kemenkes bersama BPOM, ahli epidemiologi, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), farmakolog, dan Pusat Laboratorium Forensik (Puslatfor) Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) harus melakukan pemeriksaan laboratorium betul betul harus bisa memastikan penyebab pasti dan faktor risiko yang menyebabkan gangguan ginjal akut.
“Tim juga harus bisa meneliti proses pemeriksaan yang dilakukan terhadap sampel obat yang dikonsumsi oleh pasien, sementara ini ditemukan masih banyak jejak senyawa yang berpotensi mengakibatkan gangguan ginjal akut atipikal ini. Kqmi juga ingin Kementerian Kesehatan dan BPOM terus menelusuri dan meneliti secara komprehensif termasuk kemungkinan faktor risiko yang lainnya,” ujarnya.
Sekretaris DPP FROMPER Rizal Hasibuan didampingi Bendara DPP Fromper ilyas juga menyampaikan dan mempertanyakan bagaimana sebenarnya hasil pemeriksaan menunjukkan kasus gagal ginjal saat ini. hari ini kasus gagal ginjal sudah terjadi di Provinsi Sumatera Utara, Kasus yang terjadi sudah ada 40 Kasus gagal ginjal kepada anak, kami juga meminta Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara Sigab untuk menagani kasus ini tandasnya.
Bendahara DPP Fromper M.Ilyas juga menegaskan agar ini semua bisa dibuka kepublik, jangan didiamkan, berikan sosialisasi kepada masyarakat agar masyarakat paham dan tau bagaimana untuk mengantisifasi kejadian dilapangan, karena dampaknya sangat besar kepada orang tua. jangan dibiarkan ini terjadi karena kami adalah Generasi Penerus Negara Kesantuan Republik Indonesia tandasnya. (ilyas)