Suarajurnalisnews.com-Langsa.
Penjabat (Pj.) Bupati Bener Meriah Drs. Haili Yoga, M.Si didampingi Pj. Ketua TP-PKK Bener Meriah Risnawati, S.SIT hadiri undangan Rapat Koordinasi Diskusi Panel Manajemen Kasus Stunting di Aula Hotel Harmoni, Kota Langsa. Minggu (18-09-2022)
Malam itu, para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan para peserta dari 12 Kabupaten Kota se-Provinsi Aceh turut menghadiri acara yang diselenggarakan oleh BKKBN Provinsi Aceh pada Rakor Tim Teknis dalam rangka Diskusi Panel Manajemen Kasus Stunting.
Pada kesempatan tersebut, Pj. Bupati Bener Meriah diminta sebagai Narasumber pada “Testimoni Praktik Baik Pelaksanaan Audit Kasus Stunting di Bener Meriah” dan memaparkan hasil kinerja Pemerintah Kabupaten Bener Meriah dalam menciptakan gebrakan dan inovasi terhadap penanganan kasus Stunting di Kabupaten Bener Meriah.
” Upaya yang kami lakukan, kami membentuk sebuah kolaborasi yang mengikut sertakan semua pihak mulai dari Forkopimda, Tokoh Alim Ulama, Instansi Vertikal, Forkopimcam, dan bahkan turut melibatkan para pengusaha kopi” terang Drs. Haili Yoga, M.Si.
Beliau juga menjelaskan bahwa perlunya sebuah pemahaman dan peran dari pada semua unsur, “Artinya hal yang paling penting kita lakukan adalah memastikan masyarakat memahami apa itu stunting dalam waktu dekat, bukan hanya menurunkan stunting dalam waktu dekat. Insya Allah dengan menjadikan semua pihak memahami apa itu stunting maka jauh ke depan stunting dapat dikendalikan” ujarnya.
Lebih jauh ia menjelaskan bahwa stunting adalah permasalah kita bersama bukan permasalah satu atau dua instansi saja “awalnya kami juga berfikir kalau stunting adalah urusan Dinas Kesehatan saja, namun setelah menduduki jabatan pimpinan baik sebagai Sekretaris Daerah dan Pj. Bupati Bener Meriah kami menyadari bahwa stunting dapat dikendalikan dengan melibatkan semua pihak tanpa terkecuali” tegas Pj. Bupati Bener Meriah.
Lanjutnya “Peran Leadership melalui optimalisasi kebijakan adalah penentunya, karena berdasarkan data Tim Audit Kasus Stunting (AKS) Kabupaten Bener Meriah, permasalahan terbesar ada pada kurangnya pemahaman masyarakat terhadap apa itu stunting serta pola asuh dan gaya hidup, maka mindset ini yang harus kita perbaiki dahulu dengan memberdayakan semua sumber yang ada” tambahnya.
“ Power pimpinan harus dimanfaatkan dalam menciptakan komitmen bersama dan merangkul semua kalangan sehingga dengan mudah kita dapat membuat program-program inovasi dalam upaya percepatan penanganan stunting. Semua program yang telah terlaksana di Kabupaten Bener Meriah yang kami paparkan malam ini adalah hasil sebuah komitmen yang baik. Semoga program-program ini dapat bermanfaat juga bagi daerah lain, apabila dapat disesuaikan di kabupaten/kota masing-masing silakan ditiru dan kami akan siap membantu karena juga untuk mengendalikan kasus stunting di Aceh harus kita lakukan bersama tidak cukup hanya tertumpu pada Kabupaten/Kota tertentu saja. Insya Allah 2024 kita optimis target Nasional stunting 14 persen dapat kita capai bahkan melampauinya. Bersama kita bisa” tutup Drs. Haili Yoga, M.Si. (Kiki)