DAERAH

Angka Subsidi Energi di Indonesia di Perkirakan Naik Menjadi 700 Triliun

156
×

Angka Subsidi Energi di Indonesia di Perkirakan Naik Menjadi 700 Triliun

Sebarkan artikel ini

Suarajurnalisnesw.com-Redelong.
Untuk menekan angka Subsidi Energi BBM di Indonesia, Pemerintah dinilai perlu menaikan Harga BBM, hal tersebut dikatakan
Chairum Minalpi, SH, Sekretaris Organisasi Bela Negara Kab. Bener Meriah, yang juga menjabat sebagai Sekretaris LSM Mentari Gayo Bener Meriah dan Aceh Tengah kepada redaksi suarajurnalisnews.com pada Minggu 28 Agustus 2022.

Menurut Chairum, Pemerintah Indonesia pada tahun 2022 telah mengeluarkan kebijakan pemberian Subsidi Energi sebesar Rp.502 Triliun, dan besar kemungkinan ada potensi naik menjadi, 198 triliun pada akhir tahun 2022,”hal itu dapat terjadi jika Perintah tidak menaikan harga BBM di tahun ini” ucapnya.

Dan jika dibandingkan dengan Negara-Negara Asia lainnya, sambung Chairun, harga BBM di Indonesia untuk saat ini jauh lebih rendah, pasalnya di Negara Thailand misalnya, harga BBM di Negara itu jika dengan rupiah mencapai Rp 19.5000. per liter, dan Filipina yang mencapai Rp. 21.364 per liter, ungkapnya.

Lebih lanjut menurut Chairun. Di Indonesia Pemerintah berhasil menahan laju Inflasi Domestik di angka 4,9%, angka tersebut merupkan angka yang relatif lebih rendah dari sejumlah Negara di Asia dan Negara maju lainnya, dimana saat ini rata-rata Negara Asia di kisaran 7 % dan bahkan ada yang mencapai 9%, dan untuk
mempertahankan angka tersebut salah satunya dengan menaikan harga BBM sehingga perekonomian Indonesia dapat bertahan, cetus Chairun.

Dan jika Pemerintah tidak menaikan harga BBM pada tahun ini, besar kemungkinan dari subsidi Energi Indonesia sebesar Rp.502, triliun maka ada potensi naik menjadi Rp.700 triliun di akhir tahun 2022 ini.

Untuk itu kenaikan harga BBM menjadi salah satu hal yang diperlukan untuk menekan angka Subsidi agar tidak melonjak, untuk terwujut nya hal tersebut, seluruh masyarakat diharapkan mendukung kebijakan Pemerintah agar dapat membantu meringankan dampak Inflasi di Indonesia dan membantu Ketahanan ekonomi Indonesia. Jelas Chairun.(Kiki)